Yang aku sesalkan dari Masjid Agung kebumen

Beberapa hari yang lalu aku sempat muter-muter di area kebumen bareng motorku yang aku kasih nama rembo. Napak tilas waktu aku dulu SMA itu temanya. Akhirnya, berhubung udah siang dan masuk dzuhur, aku cari masjid, mampir ke Masjid Agung kebumen buat ngaso sekaligus shalat dzuhur.

Wah pas mau shalat, karena dah kelamaan diatas kendaraan, aku pengen ke kamar kecil, wah dalah ternyata nyebelin banget design kamar mandi di area Masjid Agung kebumen yang baru. Jalan menuju kamar mandinya ada airnya seperti foto di bawah ini. 

Masjid Agung kebumen bagian kamar mandi

Iya sih, aku ngerti maksudnya, dan sejumlah penganut islam dengan pemahaman agama tertentu bermaksud mengajarkan membuat model masjid yang memang khas begini ini. Ya sebenarnya, kalau bersih, airnya mengalir, bukan kotor seperti itu bisa lebih sehat. Bayangkan ada yang sedang ada penyakit kulit menebar 'benihnya' disini, atau jamaah yang sedang sakit di kakinya, betapa menderitanya kalau dipaksa harus melalui track yang begitu menuju kamar kecil. Nooh lihat foto di bawah ini kayak apa kemprohnya [baca: kotor banget, dalam bahasa kebumenan].

KeKemprohannya Masjid Agung kebumen

Tolong deh, kalau design masjid, apa lagi buat bersama, apa lagi sering dikunjungi musafir dari luar daerah, yang bisa tepo seliro. Bagi yang nggak mau berkubang disediakan juga fasilitas tepian satu bata atau dua bata agar nggak harus ciblon [makna asli: ciblon adalah mandi disungai, disini buat hiperbolakan saja] di kolam renang kemproh begini. So, banyak orang yang semakin mencintai Masjid Agung kebumen.

By, Wong Prembun, Just another Blogger