Seri Tutorial - HTML 1
Dikutip dari http://www.rahim.f2o.org/html/html_1.php
Aha, jadi anda ingin
mulai belajar HTML nech ceritanya. OK, dengan tutorial ini saya yakin anda akan
mampu segera memasteri HTML, mmm tepatnya HTML statik. Karena kalau anda ingin
belajar HTML dinamik, anda harus juga mempelajari tutorial lainnya yang
untungnya saya sediakan di situs ini.Dikutip dari http://www.rahim.f2o.org/html/html_1.php
Saya tidak akan berbuih menerangkan kepada anda apa itu HTML, bagaimana sejarah HTML, karena target saya bukanlah menjadikan anda lulus ikut ujian "Pengenalan HTML", tapi target saya menjadikan anda mumpuni, dan mampu membuat hompej, minimal hompej pribadi.
Baik, file HTML (HyperText Markup Language, hehehe tetep aja mendingan tau kepanjangannya :)) minimal terdiri dari perintah berikut:
<HTML>
<BODY>
<BODY>
Ini file HTML pertama saya. Klik "back button" pada
browser untuk kembali.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Demikianlah
file HTML yang paling sederhana. Dimulai dengan tag <HTML>, kemudian
dilanjutkan dengan tag <BODY>, setelah itu isi dari file. Dan terakhir
ditutup dengan dua tag berikut, </BODY></HTML>. Lihat ada tanda
"/" pada setiap tag penutup.
Hey, tunggu apa lagi, buka notepad anda (saya katakan notepad bukan Microsoft Frontpage dan software-software fancy lainnya - karena untuk memahami dasar HTML secara baik, yang anda perlukan hanyalah notepad dan sebuah browser). Ketik ulang kode di atas, atau kalau anda malas saya perbolehkan anda melakukan copy-paste. Kemudian simpan file anda dengan ekstension html, contohnya simpan dengan nama file1.html. Setelah itu buka file tersebut dengan browser favorit anda, mungkin Internet Explorer atau Netscape. Jrenggg ..... hehehe kelihatannya anda belum tertarik. :( (hasil dapat anda lihat di sini)
Kalau begitu kita harus
cepat melaju. Berikutnya saya akan memberikan contoh tentang manipulasi teks.
Seperti anda lihat di atas, kode-kode dalam file HTML selalu dibatasi oleh tag
< ... >. Demikian pula untuk keperluan manipulasi teks ini, kita
mempunyai beberapa tag yang dapat digunakan, seperti:Hey, tunggu apa lagi, buka notepad anda (saya katakan notepad bukan Microsoft Frontpage dan software-software fancy lainnya - karena untuk memahami dasar HTML secara baik, yang anda perlukan hanyalah notepad dan sebuah browser). Ketik ulang kode di atas, atau kalau anda malas saya perbolehkan anda melakukan copy-paste. Kemudian simpan file anda dengan ekstension html, contohnya simpan dengan nama file1.html. Setelah itu buka file tersebut dengan browser favorit anda, mungkin Internet Explorer atau Netscape. Jrenggg ..... hehehe kelihatannya anda belum tertarik. :( (hasil dapat anda lihat di sini)
<B>Untuk membuat huruf tebal.</B>
<I>Untuk membuat huruf miring.</I>
<U>Untuk membuat garis bawah.</U>
Anda juga dapat
memanipulasi teks dengan tag <FONT SIZE="bebas"
COLOR="bebas" face="bebas"> teks anda</FONT>. Di
sini size adalah ukuran huruf, color adalah warna yang anda inginkan (lihat
saya ngefans dengan warna biru), dan face
adalah jenis font yang digunakan. O, ya anda dapat menggabung lebih dari satu
tag sekaligus, sebagai contoh <B><U>akan membuat huruf tebal
yang bergaris bawah</U></B>. Hanya jangan lupa jika tag
pembuka berada di dalam, maka tag penutupnya juga sebaiknya di dalam, seperti
tag <U> di atas. Baik kita lihat kembali contoh berikut:<I>Untuk membuat huruf miring.</I>
<U>Untuk membuat garis bawah.</U>
<FONT COLOR="red">Ini
warna merah.</FONT>
<FONT COLOR="blue">Ini warna biru.</FONT>
<FONT COLOR="green">Ini warna hijau.</FONT>
<FONT COLOR="yellow">Ini warna kuning.</FONT>
<FONT>Ini warna hitam (tanpa menulis color, tulisan anda berwarna hitam sebagai default. </FONT>
<FONT COLOR="blue">Ini warna biru.</FONT>
<FONT COLOR="green">Ini warna hijau.</FONT>
<FONT COLOR="yellow">Ini warna kuning.</FONT>
<FONT>Ini warna hitam (tanpa menulis color, tulisan anda berwarna hitam sebagai default. </FONT>
<FONT
SIZE="1">Ini
ukuran 1.</FONT>
<FONT SIZE="2">Ini ukuran 2.</FONT>
<FONT SIZE="3">Ini ukuran 3.</FONT>
<FONT SIZE="4">Ini ukuran 4.</FONT>
<FONT SIZE="5">Ini ukuran 5.</FONT>
<FONT SIZE="6">Ini ukuran 6.</FONT>
<FONT SIZE="7">Ini ukuran 7.</FONT>
<FONT SIZE="2">Ini ukuran 2.</FONT>
<FONT SIZE="3">Ini ukuran 3.</FONT>
<FONT SIZE="4">Ini ukuran 4.</FONT>
<FONT SIZE="5">Ini ukuran 5.</FONT>
<FONT SIZE="6">Ini ukuran 6.</FONT>
<FONT SIZE="7">Ini ukuran 7.</FONT>
<FONT
FACE="Arial">Ini memakai font arial.</FONT>
<FONT FACE="Arial Black">Ini memakai font arial black.</FONT>
<FONT FACE="Comic Sans MS">Ini memakai font comic sans MS.</FONT>
<FONT FACE="Courier New">Ini memakai font courier new.</FONT>
<FONT FACE="Helvetica">Ini memakai font helvetica.</FONT>
<FONT FACE="Impact">Ini memakai font impact.</FONT>
<FONT FACE="Times New Roman">Ini memakai font times new roman.</FONT>
<FONT FACE="Verdana">Ini memakai font verdana.</FONT>
<FONT FACE="Arial Black">Ini memakai font arial black.</FONT>
<FONT FACE="Comic Sans MS">Ini memakai font comic sans MS.</FONT>
<FONT FACE="Courier New">Ini memakai font courier new.</FONT>
<FONT FACE="Helvetica">Ini memakai font helvetica.</FONT>
<FONT FACE="Impact">Ini memakai font impact.</FONT>
<FONT FACE="Times New Roman">Ini memakai font times new roman.</FONT>
<FONT FACE="Verdana">Ini memakai font verdana.</FONT>
<FONT
SIZE="4" FACE="Comic Sans MS"
COLOR="green"><B> Ini huruf tebal, memakai font Comic
Sans MS, berukuran 4, berwarna hijau. </B></FONT>
Anda
dapat melihat bahwa urutan antara FACE, SIZE, dan COLOR di dalam tag FONT tidak
memiliki aturan baku, dalam arti anda bebas menulis mana duluan. Selain itu
anda dapat menulis dengan huruf besar, seperti "FONT" maupun dengan
huruf kecil, seperti "font". Keduanya akan memberikan hasil yang
sama.
Anda juga dapat mengubah
ukuran huruf dengan tag heading, yaitu <H1> sampai <H6>, di mana
<H1> adalah yang terbesar, dan <H6> adalah yang terkecil.
Perhatikan contoh berikut:<H1>Ini menggunakan Heading 1</H1>
<H2>Ini menggunakan Heading 2</H2>
<H3>Ini menggunakan Heading 3</H3>
<H4>Ini menggunakan Heading 4</H4>
<H5>Ini menggunakan Heading 5</H5>
<H6>Ini menggunakan Heading 6</H6>
Terakhir,
dalam memanipulasi tulisan, anda harus mengenal tiga tag berikut:
<CENTER> Tag ini berfungsi
membuat tulisan berada di tengah.</CENTER>
<BR>:
Tag ini berfungsi untuk membuat baris baru.
<P>: Tag ini berfungsi untuk membuat paragraf baru.</P>
Tag <P> mempunyai
atribut align, seperti <P align="left"> yang membuat paragraf
menjadi rata kiri, <P align="right"> yang membuat paragraf
menjadi rata kanan dan <P align="center"> membuat paragraf
menjadi berada di tengah.<P>: Tag ini berfungsi untuk membuat paragraf baru.</P>
Anda perlu mencoba menulis kode berikut menggunakan notepad dan mencobanya sendiri agar lebih memahami.
<HTML>
<BODY>
<BODY>
<H1>Pemakaian tag</H1>
<P
align="right"><FONT COLOR="red"><B> Paragraf
ini memberi contoh penggunaan tag P align="right" yang menyebabkan
keseluruhan paragraf menjadi rata kanan. Penggunaan tag FONT COLOR="red"
menyebabkan seluruh huruf berwarna merah, dan tag B menyebabkan semua menjadi
huruf tebal. </B></FONT></P>
Sedang kalau paragraf ini memberi contoh <BR>
pengunaan tag BR. <BR>
Dapat anda lihat walaupun masih tersisa banyak space di kanan, dengan <BR>
menggunakan <BR>
tag BR tulisan dipaksa membuat baris baru. Tanpa tag BR tulisan akan terus mengalir membentuk paragraf yang wajar seperti yang sekarang anda baca. Tulisan tanpa tag BR ini hanya akan membentuk baris baru manakala space sudah habis terisi semua.
pengunaan tag BR. <BR>
Dapat anda lihat walaupun masih tersisa banyak space di kanan, dengan <BR>
menggunakan <BR>
tag BR tulisan dipaksa membuat baris baru. Tanpa tag BR tulisan akan terus mengalir membentuk paragraf yang wajar seperti yang sekarang anda baca. Tulisan tanpa tag BR ini hanya akan membentuk baris baru manakala space sudah habis terisi semua.
<P
align="center">Sekarang adalah contoh penggunaan tag P
align="center". Tag ini menyebabkan tulisan menjadi berada di tengah,
seperti dapat anda lihat sekarang. Juga anda mungkin dapat merasakan perbedaan
antara tag P dengan tag BR. Kalau tag BR hanya menyebabkan pindah ke baris
baru, tag P menyebabkan lompat membentuk paragraf baru. </P>
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Perintah untuk membuat link adalah dengan <A HREF="http://rahim.f2o.org">Nama Link</A>. Anda melihat bahwa tag tersebut diawali dengan A yang merupakan singkatan dari Anchor, kemudian HREF (hypertext reference), yang setelah itu dilanjutkan alamat yang dituju. Perlu diingat alamat yang dituju ini harus berada di antara tanda petik. Setelah itu anda menuliskan nama link-nya - bebas terserah anda, dan terakhir menutup dengan tag </A>. Demikianlah cara membuat link.
Nah berikut ini contoh link beneran yang dapat anda klik. Silakan:
Link di atas akan membawa anda ke situs dengan alamat: http://snow.prohosting.com/nasyrul.
Link tidak harus menuju ke alamat situs lain, tapi dapat juga diarahkan ke alamat imel. Sebagai contoh adalah link berikut, yang kalau anda klik akan membuka software untuk mengirim imel (saya tebak MS Outlook :D) dan mengirim ke alamat email yang dituju.
Perbedaan link untuk email dan link ke alamat situs adalah, untuk link email ada kata mailto sebelum alamat email. Kongkritnya, link di atas saya tulis dengan menggunakan perintah:
<A HREF="mailto:rohim94@yahoo.com">Mengirim email</A>
Nah anda lihat, sebelum menulis alamat email, yaitu rohim94@yahoo.com, saya menyisipkan kata mailto tanpa spasi.
Pemakaian link berikutnya adalah untuk membawa kursor ke posisi tertentu dalam sebuah halaman. Sebagai contoh kalau anda klik link ini, maka kursor akan berpindah ke tulisan di bawah yang menerangkan tentang karakter khusus. Untuk link seperti ini bentuk yang digunakan adalah "<A HREF="#tujuan">Link yang dimaksud</A>". Dan posisi yang dituju ditandai dengan "<A NAME="tujuan"> Posisi yang dituju</A>". Bentuk skema file keseluruhan kira-kira seperti ini:
<HTML>
<BODY>
<BODY>
komentar bebas
.
.
.
.
.
.
<A HREF="#tujuan">Link asal</A>
komentar bebas
.
.
.
.
.
.
<A NAME="tujuan">Posisi tujuan</A>
komentar bebas
.
.
.
.
.
.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Dari
contoh-contoh link di atas, dapat anda lihat bahwa sebelum diklik, link akan
berwarna biru dan setelah diklik warnanya berubah menjadi ungu. Hmm, mungkin
tadi anda tidak memperhatikan. Baiklah saya beri contoh sebuah link baru yang
belum diklik sehingga masih berwarna biru (jika nanti anda klik, warnanya akan
berubah menjadi ungu).
Link yang belum diklik.
Sebenarnya pewarnaan
tersebut dapat anda modifikasi dengan tag <BODY>. Bahkan tag <BODY>
ini dapat memodifikasi beberapa hal menarik lainnya. O, iya mungkin anda lupa,
tag <BODY> telah anda temui pada file contoh pertama anda dalam Tutorial
HTML 1. Saya ulangi lagi biar lebih jelas.Link yang belum diklik.
<HTML>
<BODY>
<BODY>
Ini file HTML pertama saya. Klik "back button" pada
browser untuk kembali.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Pada kode
di atas anda melihat tag <BODY>. Untuk memodifikasinya kita memanipulasi
atribut pada tag <BODY> tersebut, yaitu :
<BODY BGCOLOR="#FFFF66" TEXT="#0066FF" LINK="#66FF66" VLINK="#FF0000" ALINK="#FFFFFF">
BGCOLOR akan mengubah warna latar belakang, TEXT akan mengubah warna teks yang ditulis, LINK akan mengubah warna link sebelum diklik, VLINK akan mengubah warna link setelah diklik, dan ALINK akan mengubah warna link aktif (artinya saat bekas kursor masih berada di link itu). Sedang mengenai warna, berikut adalah kode yang sering digunakan:
<BODY BGCOLOR="#FFFF66" TEXT="#0066FF" LINK="#66FF66" VLINK="#FF0000" ALINK="#FFFFFF">
BGCOLOR akan mengubah warna latar belakang, TEXT akan mengubah warna teks yang ditulis, LINK akan mengubah warna link sebelum diklik, VLINK akan mengubah warna link setelah diklik, dan ALINK akan mengubah warna link aktif (artinya saat bekas kursor masih berada di link itu). Sedang mengenai warna, berikut adalah kode yang sering digunakan:
#FFFFFF adalah putih
#FFFF66 adalah kuning
#FF66FF adalah ungu
#FF0000 adalah merah
#66FF66 adalah hijau
#0066FF adalah biru
#00000 adalah hitam
#FFFF66 adalah kuning
#FF66FF adalah ungu
#FF0000 adalah merah
#66FF66 adalah hijau
#0066FF adalah biru
#00000 adalah hitam
Anda
dapat mencoba memvariasikan sendiri kombinasi 6 angka di atas untuk memperoleh
warna lainnya. Atau anda dapat melihat referensi di sini: Referensi Warna
Untuk lebih memahami tag di atas, silakan anda ketik kode di bawah dan simpan dengan ekstension html kemudian buka menggunakan browser favorit anda.
Untuk lebih memahami tag di atas, silakan anda ketik kode di bawah dan simpan dengan ekstension html kemudian buka menggunakan browser favorit anda.
<HTML>
<BODY BGCOLOR="#FFFF66" TEXT="#0066FF" LINK="#66FF66" VLINK="#FF0000" ALINK="#FFFFFF">
<BODY BGCOLOR="#FFFF66" TEXT="#0066FF" LINK="#66FF66" VLINK="#FF0000" ALINK="#FFFFFF">
Latar belakang file ini menjadi kuning. <BR>
Tulisan teks menjadi berwarna biru, walaupun tanpa tag FONT <BR>
Link menjadi berwarna hijau, contohnya <A HREF="http://www.php.net" target="_blank"> link ini</A>. <BR>
Setelah link di atas diklik: <BR>
Warna link berubah menjadi putih, saat bekas kursor masih ada di sana (ALINK) <BR>
Dan setelah bekas kursor anda pindahkan, link tadi menjadi berwarna merah.
Tulisan teks menjadi berwarna biru, walaupun tanpa tag FONT <BR>
Link menjadi berwarna hijau, contohnya <A HREF="http://www.php.net" target="_blank"> link ini</A>. <BR>
Setelah link di atas diklik: <BR>
Warna link berubah menjadi putih, saat bekas kursor masih ada di sana (ALINK) <BR>
Dan setelah bekas kursor anda pindahkan, link tadi menjadi berwarna merah.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Hasil
dari kode HTML di atas dapat dilihat di sini.
Dari kode di atas mungkin
anda bertanya-tanya tentang target="_blank".
Saya kira jawabannya akan saya pending sampai pembahasan frame nanti. Ingatkan
saya. :) Ma'af menginterupsi, ini adalah posisi yang dituju oleh link di atas. Untuk kembali klik link ini.
Berikutnya, saya ingin menginformasikan anda bahwa ada beberapa karakter khusus dalam file HTML. Beberapa yang sering digunakan antara lain:
"
|
Tanda
petik (quote)
|
"
|
&
|
Tanda
dan (ampersand)
|
&
|
⁄
|
Slash
|
⁄
|
<
|
Kurang
dari (less than)
|
<
|
>
|
Lebih
dari (greater than)
|
>
|
|
Spasi
|
|
©
|
Copy
right
|
©
|
Kemudian sebelum terlupa, saya ingin mengingatkan tentang satu hal. Selama ini kita hanya bermain di dalam blok <BODY> ... </BODY>. Padahal sebenarnya file HTML tidak hanya terdiri dari blok tersebut. Bentuk lengkap dari file HTML adalah:
<HTML>
<HEAD>
Ada sesuatu yang dapat dilakukan di sini.
</HEAD>
<BODY>
Perintah-perintah HTML seperti biasa.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Tepat
kini kita akan mencoba memanipulasi apa yang berada di antara blok <HEAD>
... </HEAD>.
Apa yang berada di antara
blok <HEAD> ... </HEAD> memang tidak akan ditampilkan dalam halaman
web anda. Namun tetap mereka memiliki manfaat tersendiri. Untuk saat ini yang
saya anggap perlu anda ketahui adalah bahwa ada yang dinamakan tag <TITLE>
yang berfungsi memberi judul halaman web anda. Sebagai contoh anda dapat
membuat file HTML berbentuk:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Situs Terhebat di Dunia</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Perintah-perintah HTML seperti biasa.
</BODY>
</HTML>
</HTML>
Saya
sarankan anda membuat file HTML di atas kemudian membukanya menggunakan browser
sehingga anda akan mengerti fungsi tag <TITLE> di atas. Yup anda akan
melihat judul halaman web anda di bagian atas browser. Saya tidak akan memberi
contoh yang bisa anda klik di sini, silakan kerjakan sendiri.
Baik, kini saya akan memberikan tutorial tentang cara menyisipkan gambar dalam situs anda. Tapi ada satu syarat, anda tidak menganggap situs ini membosankan. OK. :D
Perintah untuk menyisipkan gambar dalam file HTML dilakukan menggunakan tag <IMG SRC="nama_gambar.gif">. Yup, hanya dengan tag tersebut. Sebagai contoh kini saya akan menampilkan satu gambar di bawah dengan cara seperti itu.
Cakep kan gambarnya. :)
Sebelum melangkah lebih jauh, terutama membicarakan masalah atribut, rasanya perlu saya jelaskan bahwa file gambar yang umum digunakan untuk hompej ada tiga jenis. Pertama file gif (Graphics Interchange Format) seperti di atas, kemudian file jpg (Joint Photographic Experts Group, terkadang disebut file jpeg) dan yang terakhir file bmp (bitmap). Di antara ketiganya file bmp memiliki kualitas gambar terbaik, namun berukuran relatif besar sehingga akan menambah beban saat meload halaman hompej. Apalagi kalau koneksi internet anda menggunakan dial up, modem 28 kbps ... hehehe ... ke laut deh. Oleh karena itu orang sering menggunakan gambar gif atau jpg. Gambar gif sendiri memiliki satu keunggulan tersendiri, yaitu memungkinkan latar transparan. Contohnya file tintin.gif di atas sebenarnya berbentuk kotak (persegi). Namun karena latarnya transparan menyebabkan terlihat seperti bukan gambar berbentuk kotak.
Anda juga dapat membuat gambar sebagai link. Caranya dengan menulis seperti contoh berikut:
<A HREF="http://www.tintin.com" target="_blank"><IMG SRC="tintin.gif"></A>
Anda dapat melihat hasilnya di bawah ini, silakan coba diklik:
Keren kan.
Kini kita masuk ke atribut. Tag IMG memiliki beberapa atribut yang dapat kita manipulasi. Beberapa atribut yang umum digunakan adalah:
<IMG SRC="nama_gambar.gif" BORDER="0" ALIGN="right" HEIGHT="100" WIDTH="50" ALT="apa hayo" HSPACE="5" VSPACE ="5">
Harga tiap atribut di atas saya tulis sembarang, mari kita bahas satu persatu.
Border berfungsi memberikan pigura pada gambar yang ditampilkan. Mungkin lebih enak kalau saya menerangkan dengan contoh. Jadi di bawah ini gambar Tintin di atas saya tampilkan dengan border yang berbeda-beda.
Border="0"
|
Border="1"
|
Border="5"
|
Border="10"
|
Gambar ini tanpa memakai align, kemudian tulisannya sengaja
dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi gambar. Apakah anda sudah
dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke laut deh. :)
|
Gambar ini memakai align="left",
kemudian tulisannya sengaja dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi
gambar. Apakah anda sudah dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke
laut deh. :)
|
Gambar ini memakai align="right",
kemudian tulisannya sengaja dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi
gambar. Apakah anda sudah dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke
laut deh. :)
|
Gambar ini memakai align="top",
kemudian tulisannya sengaja dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi
gambar. Apakah anda sudah dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke
laut deh. :)
|
Gambar ini memakai align="middle",
kemudian tulisannya sengaja dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi
gambar. Apakah anda sudah dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke
laut deh. :)
|
Gambar ini memakai align="bottom",
kemudian tulisannya sengaja dipanjangin untuk ngeliat efeknya terhadap posisi
gambar. Apakah anda sudah dapat melihat perbedaannya, kalau belum mending ke
laut deh. :)
|
<IMG SRC="asterix.jpg" ALIGN="......">Gambar ini memakai align="....".... . Namun ternyata hasil yang ditampilkan berbeda tergantung align yang digunakan. Penggunaan align="left" menyebabkan gambar berada di sebelah kiri tulisan, dan sebaliknya penggunaan align="right" menyebabkan gambar berada di sebelah kanan tulisan, dst.
Atribut berikutnya adalah HEIGHT dan WIDTH, yaitu tinggi dan lebar gambar yang akan ditampilkan. Angka yang ditampilkan sebaiknya sesuai dengan ukuran gambar (proporsional) sehingga bentuk gambar yang ditampilkan tidak mengalami distorsi. Di bawah ini saya berikan contoh penggunaan atribut HEIGHT dan WIDTH secara sembarangan.
HEIGHT="100"
WIDTH="50"
|
HEIGHT="50"
WIDTH="100"
|
HEIGHT="188"
WIDTH="160"
|
HEIGHT="94"
WIDTH="80"
|
Atribut selanjutnya yang akan kita bahas adalah ALT. Harga yang kita isi pada atribut ALT akan memberikan keterangan tentang gambar yang akan ditampilkan. Juga saat gambar tidak dapat ditampilkan (misalkan file gambar yang dipanggil tidak ada), maka tulisan pada ALT tersebut yang akan ditampilkan. Hal ini berguna untuk memberikan informasi kepada pengunjung situs, saat gambar tidak muncul karena satu dan lain hal. Sebagai contoh perintah berikut <IMG SRC="tintin.gif" ALT="Ini Gambar Tintin dan Snowy"> akan memberikan hasil:
Saat gambar ada
|
Saat gambar tidak ada
|
Atribut terakhir yang akan dibahas di sini adalah HSPACE dan VSPACE. Atribut ini mengatur jarak antara gambar dengan tulisan yang berada di sekitarnya. HSPACE mengatur jarak horizontal antara gambar dan tulisan, sedang VSPACE mengatur jarak vertikal antara gambar dan tulisan. Contoh penggunaannya adalah pada gambar berikut.
Pada contoh gambar ini tidak digunakan atribut HSPACE
dan VSPACE yang dapat juga diartikan HSPACE="0"
dan VSPACE="0". Sengaja digunakan align="left"
agar dampak penggunaan atribut HSPACE dan VSPACE dapat lebih jelas terlihat.
Hmm saya masih perlu tambahan tulisan lain agar apa yang saya maksudkan
terlihat jelas. Oleh karena itu tulisan yang sebenarnya tidak perlu ini,
tetap saya tulis. Garink banget kan. :)
|
Sedang gambar ini menggunakan
atribut HSPACE="20" dan VSPACE="20".
Gambar ini juga menggunakan align="left" dengan maksud yang sama
seperti gambar di atas, agar dampak penggunaan atribut HSPACE dan VSPACE
dapat lebih jelas terlihat. Hmm saya masih perlu tambahan tulisan lain agar
apa yang saya maksudkan terlihat jelas. Oleh karena itu tulisan yang
sebenarnya tidak perlu ini, tetap saya tulis. Garink banget kan. :)
|
Kemudian tentang gambar, ada satu penggunaan penting lainnya yang belum saya sebutkan, yaitu sebagai latar belakang. Jika digunakan sebagai latar belakang maka gambar tersebut akan disusun hingga memenuhi seluruh layar. Sebagai contoh kita dapat menggunakan gambar kecil berikut,
untuk menjadi latar memenuhi seluruh layar seperti pada halaman ini.
Perintah yang digunakan untuk menjadikan gambar sebagai latar belakang adalah menggunakan tag <BODY>. Satu atribut penting yang belum dibahas saat membahas tag ini pada tutorial sebelumnya adalah atribut BACKGROUND. Jadi perintah yang digunakan untuk membuat halaman seperti pada contoh tadi adalah:
<HTML>
<BODY BACKGROUND="back.jpg">
</BODY>
</HTML>
OK, saya kira anda kini telah cukup mahir menggunakan gambar dalam hompej anda. Jadi kita akan segera memasuki bahasan lain dalam tutorial berikutnya.
OK, cukup becandanya. Sekarang kita akan mulai membuat tabel. Anda pasti pernah melihat tabel dalam sebuah situs. Jika belum baiklah, kini saya perkenalkan. Perhatikan baik-baik tabel di bawah ini.
Tau nggak,
|
ini namanya apa ?
|
Kasian deh elo,
|
kalau nggak tau namanya.
|
Ini namanya tabel lagi ! :p
|
Itu memang tabel, cuman mungkin anda tidak merasakannya. Jawabannya karena satu hal, batas tiap kotak/sel (atau disebut border) enggak ditampilin. Mangkanya banyak hompej-hompej keren yang sebenarnya layoutnya 'cuman' pake tabel, tapi karena bordernya nggak ditampilin, yang ngeliat nggak ngerasa kalau itu pake tabel deh - seperti tabel di atas.
Nah tabel yang persis kayak di atas tadi, kalau ditampilin pakai border akan jadi kayak begini.
Tau nggak,
|
ini namanya apa ?
|
Kasian deh elo,
|
kalau nggak tau namanya.
|
Ini namanya tabel lagi ! :p
|
<TABLE>
<TR>
<TD>Isi Tabel</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Isi Tabel</TD>
</TR>
</TABLE>
Tabel di
atas akan memberikan hasil seperti ini
.
Isi
Tabel
|
- <TABLE>: Tag ini menyuruh membuat tabel.
- <TR>: Nah kalau tag yang ini nyuruh bikin baris.
- <TD>: Terakhir tag yang ini, nyuruh bikin kolom.
<TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasil
tabel di atas akan terlihat seperti ini.
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
<TABLE BORDER="1">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
akan menjadi seperti ini:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
CELLSPACING mengatur jarak antar sel. Sebagai contoh, tabel di atas kita modifikasi menggunakan CELLSPACING="10" sebagai berikut. Sebagai informasi, default untuk CELLSPACING adalah CELLSPACING="2".
<TABLE BORDER="1" CELLSPACING="10">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Maka
hasilnya adalah sebagai berikut:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
<TABLE BORDER="1" CELLPADDING="10">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Maka akan
diperoleh hasil sebagai berikut:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
<TABLE BORDER="1" WIDTH="400">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Maka
hasilnya adalah sebagai berikut:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Atribut HEIGHT mirip dengan WIDTH, hanya HEIGHT mendefinisikan tinggi tabel. Sebagai contoh tinggi tabel di atas kita ubah menjadi HEIGHT="100". Maka kode kita menjadi:
<TABLE BORDER="1" HEIGHT="100">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Baris 2
Kolom 3
|
Sebagai catatan, atribut ALIGN dan VALIGN tidak dapat digunakan bersamaan dengan atribut CELLPADDING. Karena penggunaan atribut CELLPADDING otomatis akan menyebabkan isi sel berada di tengah. Default untuk ALIGN dan VALIGN adalah ALIGN="left" dan VALIGN="middle"
<TABLE BORDER="5"
WIDTH="500" HEIGHT="200">
<TR>
<TD ALIGN="left" VALIGN="top">Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD ALIGN="center" VALIGN="middle">Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD ALIGN="right" VALIGN="bottom">Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD ALIGN="left" VALIGN="bottom">Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD ALIGN="center" VALIGN="top">Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD ALIGN="right" VALIGN="middle">Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR ALIGN="left" VALIGN="top">
<TD>Baris 3 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 3 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 3 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR ALIGN="right" VALIGN="bottom">
<TD>Baris 4 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 4 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 4 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD ALIGN="left" VALIGN="top">Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD ALIGN="center" VALIGN="middle">Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD ALIGN="right" VALIGN="bottom">Baris 1 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR>
<TD ALIGN="left" VALIGN="bottom">Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD ALIGN="center" VALIGN="top">Baris 2 Kolom 2</TD>
<TD ALIGN="right" VALIGN="middle">Baris 2 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR ALIGN="left" VALIGN="top">
<TD>Baris 3 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 3 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 3 Kolom 3</TD>
</TR>
<TR ALIGN="right" VALIGN="bottom">
<TD>Baris 4 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 4 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 4 Kolom 3</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1 Kolom 2
|
Baris 1 Kolom 3
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2 Kolom 2
|
Baris 2 Kolom 3
|
Baris 3
Kolom 1
|
Baris 3
Kolom 2
|
Baris 3
Kolom 3
|
Baris 4 Kolom 1
|
Baris 4 Kolom 2
|
Baris 4 Kolom 3
|
<TABLE BORDER="5">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 4</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 5</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD COLSPAN="3">Kolom 2, 3 dan 4 bergabung</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 5</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 3</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 4</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 5</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD COLSPAN="3">Kolom 2, 3 dan 4 bergabung</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 5</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasil
dari kode di atas adalah:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
Kolom 3
|
Baris 1
Kolom 4
|
Baris 1
Kolom 5
|
Baris 2
Kolom 1
|
Kolom
2, 3 dan 4 bergabung
|
Baris 2
Kolom 3
|
<TABLE BORDER="5">
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD ROWSPAN="2">Baris 1 dan 2 bergabung.</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Baris 1 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 1 Kolom 2</TD>
<TD ROWSPAN="2">Baris 1 dan 2 bergabung.</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Baris 2 Kolom 1</TD>
<TD>Baris 2 Kolom 2</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasil
dari kode di atas adalah:
Baris 1
Kolom 1
|
Baris 1
Kolom 2
|
Baris 1
dan 2 bergabung.
|
Baris 2
Kolom 1
|
Baris 2
Kolom 2
|
Kini kita akan membahas tentang WIDTH sekali lagi, hanya kali ini kita gunakan untuk tag <TD>. Tanpa menggunakan atribut ini, lebar kolom biasanya akan menyesuaikan diri sesuai dengan isi kolom. Sebagai contoh perhatikan kode HTML berikut:
<TABLE border="5">
<TR>
<TD>Pensil</TD>
<TD>Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Pensil</TD>
<TD>Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
Kita
lihat kode HTML di atas secara otomatis akan menghasilkan kolom yang lebar
untuk sel yang isinya panjang, seperti terlihat pada tabel di bawah.
Pensil
|
Komputer
IBM Thinkpad
|
Penghapus
|
Buku
|
Penggaris
|
Buku
Panduan Macromedia Flash MX
|
<TABLE border="5">
<TR>
<TD WIDTH="200">Pensil</TD>
<TD WIDTH="100">Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD WIDTH="150">Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD WIDTH="200">Pensil</TD>
<TD WIDTH="100">Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD WIDTH="150">Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
akan terlihat sebagai berikut:
Pensil
|
Komputer
IBM Thinkpad
|
Penghapus
|
Buku
|
Penggaris
|
Buku
Panduan Macromedia Flash MX
|
<TABLE border="5" WIDTH="600">
<TR>
<TD WIDTH="40%">Pensil</TD>
<TD WIDTH="35%">Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD WIDTH="25%">Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD WIDTH="40%">Pensil</TD>
<TD WIDTH="35%">Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD WIDTH="25%">Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
akan terlihat sebagai berikut:
Pensil
|
Komputer
IBM Thinkpad
|
Penghapus
|
Buku
|
Penggaris
|
Buku
Panduan Macromedia Flash MX
|
Sekarang kita akan bermain warna. Untuk memberi warna pada latar kita menggunakan atribut BGCOLOR yang dapat diletakkan pada tag <TABLE>, tag <TR> maupun tag <TD>. Kode warna yang digunakan sama dengan yang telah kita pelajari pada Tutorial HTML 1. Sebagai contoh, saya akan membuat sebuah tabel dengan latar belakang berwarna kuning. Maka kode yang saya gunakan adalah. O ya untuk mengubah warna tulisan tentu saja seperti biasa anda dapat mempergunakan tag <FONT> di dalam <TD>. Sebagai contoh tulisan komputer akan saya buat berwarna merah.
<TABLE border="5" BGCOLOR=#FFCC00>
<TR>
<TD>Pensil</TD>
<TD><font color="red"> Komputer IBM Thinkpad</font></TD>
<TD>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD>Pensil</TD>
<TD><font color="red"> Komputer IBM Thinkpad</font></TD>
<TD>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Buku</TD>
<TD>Penggaris</TD>
<TD>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
Lihat
saya telah membuat latar berwarna kuning.
Pensil
|
Komputer IBM Thinkpad
|
Penghapus
|
Buku
|
Penggaris
|
Buku
Panduan Macromedia Flash MX
|
<TABLE border="5">
<TR>
<TD BGCOLOR=#FFCC00>Pensil</TD>
<TD BGCOLOR=#00CCFF>Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD BGCOLOR=#FF00CC>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD BGCOLOR=#00FFCC>Buku</TD>
<TD BGCOLOR=#CC00FF>Penggaris</TD>
<TD BGCOLOR=#CCFF00>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD BGCOLOR=#FFCC00>Pensil</TD>
<TD BGCOLOR=#00CCFF>Komputer IBM Thinkpad</TD>
<TD BGCOLOR=#FF00CC>Penghapus</TD>
</TR>
<TR>
<TD BGCOLOR=#00FFCC>Buku</TD>
<TD BGCOLOR=#CC00FF>Penggaris</TD>
<TD BGCOLOR=#CCFF00>Buku Panduan Macromedia Flash MX</TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
Pensil
|
Komputer
IBM Thinkpad
|
Penghapus
|
Buku
|
Penggaris
|
Buku
Panduan Macromedia Flash MX
|
Yang pertama adalah membuat gambar berframe. Ini merupakan aplikasi yang mudah, karena hanya perlu membuat tabel satu sel dan mengisinya dengan gambar dan menggunakan atribut border sebagai frame. Berikut adalah kode HTML yang digunakan:
<TABLE border="10"
BGCOLOR="yellow">
<TR>
<TD><IMG SRC="tintin.gif"></TD>
</TR>
</TABLE>
<TR>
<TD><IMG SRC="tintin.gif"></TD>
</TR>
</TABLE>
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
Banner Atas
|
|
Menu Samping
|
Isi Menu Utama berupa tabel
|
Gambar
|
Judul
|
Cerita
|
Kisah Petualangan Tintin
|
|||||
Cerutu Sang Faraoh
Rahasia Pulau Hitam Tongkat Raja Ottokar Kepiting Capit Belah Bintang Jatuh Tintin di Amerika |
|
Jika anda ingin membuat hompej yang interaktif, anda perlu mulai berfikir menggunakan form. Form dapat digunakan untuk meminta input dari pengunjung tentang apapun. Baik mengisi angket, mengisi polling, mengisi guestbook juga mengisi form pembelian barang. Semua aplikasi tersebut menggunakan prinsip pembuatan form.
Form selalu diawali dengan tag <FORM> dan ditutup dengan tag </FORM>. Di antara tag pembuka dan penutup FORM tadi dapat diisi tag <INPUT> yang jenisnya ada beberapa macam. Contoh sederhana dari form adalah sebagai berikut:
File: "judul.html"
|
|
File= "menu.html"
|
File= "isi.html"
|
Salin kode HTML berikut kemudian simpan dengan nama "judul.html". Saya sarankan gunakan notepad.
<HTML>
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="red">
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="red">
<FONT SIZE=7 COLOR="blue"><CENTER><B>COOL
HOMEPAGE</B></CENTER></FONT>
</BODY></HTML>
Berikutnya
salin juga kode HTML berikut dan simpan dengan nama "menu.html".
Jangan lupa untuk menyimpan semua file di folder yang sama.
<HTML>
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="yellow">
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="yellow">
<FONT SIZE=2 COLOR="red">
Menu:<BR>
Di sini<BR>
Di sana<BR>
Di atas
</FONT>
Menu:<BR>
Di sini<BR>
Di sana<BR>
Di atas
</FONT>
</BODY></HTML>
Persiapan
terakhir, salin tulisan ini (saran saya gunakan copy-paste, ee bukannya dari
tadi ngomongnya, ngobrol dong) dan simpan dengan nama "isi.html".
<HTML>
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="blue">
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="blue">
<FONT SIZE=3 COLOR="yellow">
Ini adalah isi homepage saya. Keren kan. ;)
</FONT>
Ini adalah isi homepage saya. Keren kan. ;)
</FONT>
</BODY></HTML>
Fiuh ...
sekarang kita mulai membuat hompej dengan frame.
Tag yang diperlukan untuk
bikin frame nggak banyak kok, cuman dua, yaitu <FRAMESET> dan
<FRAME>. Terus setelah punya tiga file tadi, kita perlu bikin file induk
yang nanti kita namakan ... mmm ... induk.html aja, okey ?!? Isi file induk itu
kira-kira begini:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET>
.....
</FRAMESET>
</HTML>
Di antara
tag <FRAMESET> dan </FRAMESET> nantinya akan kita isi tag
<FRAME>. Perhatikan juga tidak ada tag <BODY> karena file induk
memang tidak memerlukannya. Sekarang kita perdetil file induk kita. Kita akan
membuat layout file kita berbentuk seperti di atas, sebuah judul, kemudian menu
di samping, dan di kanannya merupakan isi. Berarti dari layout tersebut kita
memerlukan dua buah baris (anda masih ingat definisi baris dan kolom bukan,
seperti yang kita bicarakan saat tutorial membuat tabel), dan pada baris yang
bawah kita bagi menjadi dua buah kolom. Berarti yang kita perlukan adalah
seperti ini.
Mmm pelan-pelan, pertama
saya akan membagi dulu menjadi dua baris, baris atas sebesar (tepatnya
setinggi) 20% dan baris bawah 80%. Kodenya adalah seperti ini.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
..... isi
</FRAMESET>
</HTML>
Bisa
ngikutin kan ? Perhatikan di mana saya meletakkan tanda petik, ROWS="20%,80%". Sekarang baris yang bawah
kita bagi menjadi dua kolom, kiri dan kanan. Kolom kiri selebar 25% dan kolom
kanan selebar 75%. Kodenya adalah seperti ini.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
..... isi baris pertama, tidak perlu dibagi
<FRAMESET COLS="25%,75%">
.... isi baris kedua, setelah dibagi dua kolom
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Nah kita
sudah membagi layoutnya. Kini kita tentukan isinya dengan menggunakan tag
<FRAME>. Untuk baris yang atas kita memanggil file judul.html, dan untuk
baris bawah kita memanggil file menu.html dan isi.html. Perhatikan kode berikut
(catatan untuk FRAME anda tidak perlu menutup dengan tag </FRAME>):
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME SRC="judul.html">
<FRAMESET COLS="25%,75%">
<FRAME SRC="menu.html">
<FRAME SRC="isi.html">
<FRAME SRC="isi.html">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Selamat.
Selesailah frame pertama anda. Simpan kode di atas dengan nama induk.html
(bebas sih namanya), kemudian panggil dengan browser favorit anda. Hasilnya
harus seperti ini. :p
Secara garis besar anda
telah memahami cara membuat frame. Namun kini kita akan memperhatikan
atribut-atributnya secara lebih detil sehingga anda akan dapat mengatur frame
anda dengan lebih fleksibel. Kita mulai dengan tag <FRAMESET>. Tag ini
memiliki beberapa atribut, seperti bentuk di bawah:<FRAMESET COLS="..." ROWS="..." BORDER="..." BORDERCOLOR="..." FRAMEBORDER="YES"> ... </FRAMESET>
Baik, saya bahas satu-persatu.
Anda kelihatannya sudah faham atribut COLS dan ROWS karena tadi telah kita gunakan. Namun lebih baik tetap saya jelaskan. Atribut COLS akan membagi bidang menjadi beberapa kolom. Anda dapat menulis COLS="30%,70%" untuk membagi bidang menjadi dua kolom berukuran (urut dari kiri) 30% dan 70%. Juga anda dapat menulis COLS="20%,20%,60%" untuk membagi bidang menjadi tiga kolom, dst. Anda juga dapat membaginya bukan dalam persen, seperti COLS="250,450" yang membagi bidang menjadi dua kolom berukuran 250 pixel dan 450 pixel. Atau bahkan anda dapat membagi menjadi COLS="200,300,*" yang artinya anda membagi menjadi 3 kolom berukuran 200 pixel, 300 pixel dan sisanya. :) Ini akan bermanfaat jika anda tidak yakin lebar halaman seluruhnya, sehingga ukuran frame anda tidak kurang atau berlebihan. Yang lebih asyik, anda dapat membagi menjadi seperti ini COLS="200,*,2*" yang berarti kolom ketiga berukuran dua kali lipat kolom kedua. (Catatan: hati-hati saat membagi bidang dalam %, karena ukuran layar yang anda gunakan bisa jadi berbeda dengan pemakai lainnya. Dalam persen, ukuran frame anda akan mengikuti besar layar. Ukuran layar monitor yang umum adalah 640x480, 800x600 dan 1024x768)
Seperti halnya COLS, atribut ROWS juga berfungsi membagi bidang. Bedanya ROWS membagi menjadi beberapa baris, bukan kolom. Aturannya persis sama, bisa dalam persen maupun dalam pixel.
Atribut berikutnya adalah BORDER yang menentukan tebal batas antar frame. Anda dapat menset BORDER="0" (sama dengan tanpa border), BORDER="2" (ada batas tipis) atau BORDER="10" (memakai batas tebal). Anda dapat melihat contoh file yang tadi dengan border="2" dan dengan border="10". Rasakan bedanya.
O, ya kodenya menjadi seperti ini.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%" BORDER="10">
<FRAME SRC="judul.html">
<FRAMESET COLS="25%,75%">
<FRAME SRC="menu.html">
<FRAME SRC="isi.html">
<FRAME SRC="isi.html">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Kemudian
atribut BORDERCOLOR berguna untuk menentukan warna pembatas antar frame. Anda
dapat mengeset dengan menggunakan istilah seperti BORDERCOLOR="red"
ataupun menggunakan kode warna yang telah kita pelajari, seperti
BORDERCOLOR=#00CCFF. Ini contoh file tadi dengan border="10" dan
BORDERCOLOR="green", silakan klik.
Kalau file di atas,
kodenya seperti ini:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%" BORDER="10" BORDERCOLOR="green">
<FRAME SRC="judul.html">
<FRAMESET COLS="25%,75%">
<FRAME SRC="menu.html">
<FRAME SRC="isi.html">
<FRAME SRC="isi.html">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Terakhir
adalah atribut FRAMEBORDER. Jika kita menggunakan FRAMEBORDER="YES"
maka batas akan ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi, dan jika menggunakan
FRAMEBORDER="NO", batas akan ditampilkan dalam bentuk datar (tidak
jelas terlihat).
Sekarang kita akan
membicarakan mengenai atribut pada tag <FRAME>Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
<FRAME BORDERCOLOR="..." FRAMEBORDER="YES" MARGINHEIGHT="..." MARGINWIDTH="..." NAME="..." NORESIZE SCROLLING="YES" SRC="...">
Atribut BORDERCOLOR dan FRAMEBORDER fungsinya persis seperti pada tag <FRAMESET>. Di sini warna yang didefinisikan oleh tag yang lebih dalam akan menang melawan warna yang didefinisikan oleh tag yang luar, juga ada tidaknya border akan ditentukan oleh tag yang lebih dalam (bingung kan, tapi saat mendapat masalah ini anda akan mengerti :)).
Kemudian MARGINHEIGHT berfungsi menentukan besar margin antara batas atas dan bawah frame, dengan isinya. Sedang MARGINWIDTH menentukan besar margin kiri dan kanan. Kedua atribut tersebut memiliki harga minimal 1. Karena adanya margin dan border, maka ukuran 'benda' (bisa gambar atau apapun) harus 8 pixel lebih kecil dari ukuran frame untuk memberikan tampilan yang diinginkan.
Setelah itu atribut NORESIZE berfungsi untuk membuat ukuran frame tidak dapat diubah. Coba anda buka file induk yang tadi (klik ini), kemudian geser-geser border yang ada. Anda dapat menggesernya bukan ? Dengan kata lain anda dapat mengubah ukuran frame karena tidak dituliskannya atribut NORESIZE ini pada file induk.html.
Berikutnya atribut SCROLLING yang berfungsi untuk menentukan ada tidaknya scrollbar. Hey anda tahu kan yang dimaksud dengan scrollbar ? Kalau anda ingin melihat bagian atas halaman tutorial ini, maka anda menggerakkan scrollbar ke atas. Ya, itu dia. Nah atribut SCROLLING="YES" akan menyebabkan selalu ada scrollbar pada frame, atribut SCROLLING="NO" menyebabkan tidak ada scrollbar dalam kondisi apapun dan atribut SCROLLING="AUTO" menyebabkan scrollbar akan muncul saat dibutuhkan, yaitu saat isi frame lebih besar daripada ukuran frame. Ngerti kan ? Ngerti lah yau, saya pusing nech neranginnya kalau belum ngerti. :)
Kemudian atribut SRC adalah atribut yang utama, yaitu memanggil file yang akan mengisi frame. Pada file induk.html, dengan atribut SRC kita telah memanggil file judul.html, menu.html dan file isi.html. SRC tidak selalu harus memanggil file html, kita juga dapat menuliskan SRC="tintin.gif" untuk menampilkan gambar di dalam frame misalnya. Anda dapat bereksperimen, terserah.
Terakhir - sengaja nech saya akhirkan - adalah atribut NAME. Atribut ini berfungsi memberi nama frame. Yup, itu saja. Sama seperti saat anda memberi nama pada hewan kesayangan anda. Untuk apa ? Tentu saja agar anda dapat memanggilnya bukan ?
Sekarang kita mulai permainan yang menarik. Sebelumnya, sebagai persiapan anda harus membuat sebuah file lagi, namakan file itu tambahan.html. Isi filenya adalah sebagai berikut:
<HTML>
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="green">
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="green">
<FONT SIZE=5 COLOR="yellow">
<B>Ini isinya cuman tambahan kok.</B>
</FONT>
<B>Ini isinya cuman tambahan kok.</B>
</FONT>
</BODY></HTML>
Nah kita
sudah siap untuk memulai permainan ini.
Sekarang edit file
menu.html anda menjadi seperti ini.
<HTML>
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="yellow">
<HEAD></HEAD>
<BODY BGCOLOR="yellow">
Menu:<BR>
<A HREF="tambahan.html" target="kiri">Di sini</A><BR>
<A HREF="tambahan.html" target="kanan">Di sana</A><BR>
<A HREF="tambahan.html" target="atas">Di atas</A><BR>
<A HREF="http://www.oocities.com/rohim94" target="_blank">Link saya</A><BR>
<A HREF="http://snow.prohosting.com/nasyrul" target="_top">Link lain</A><BR>
<A HREF="http://www.oocities.com/smun14" target="_self">Link lain lagi</A><BR>
<A HREF="http://snow.prohosting.com/rohim" target="_parent">Link aneh</A>
<A HREF="tambahan.html" target="kiri">Di sini</A><BR>
<A HREF="tambahan.html" target="kanan">Di sana</A><BR>
<A HREF="tambahan.html" target="atas">Di atas</A><BR>
<A HREF="http://www.oocities.com/rohim94" target="_blank">Link saya</A><BR>
<A HREF="http://snow.prohosting.com/nasyrul" target="_top">Link lain</A><BR>
<A HREF="http://www.oocities.com/smun14" target="_self">Link lain lagi</A><BR>
<A HREF="http://snow.prohosting.com/rohim" target="_parent">Link aneh</A>
</BODY></HTML>
Simpan
dengan nama menu2.html. Anda lihat pada file menu2.html saya menambahkan
beberapa link dan tag <A HREF .... TARGET=....>. Nanti akan saya terangkan
manfaatnya di bawah.
Kemudian edit juga file
induk.html anda menjadi seperti di bawah dan namakan dengan nama final.html.
Perhatikan bahwa saya menambahkan atribut NAME pada tiap frame. Dan juga saya
mengubah salah satu SRC, dari menu.html menjadi menu2.html
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME NAME="atas" SRC="judul.html">
<FRAMESET COLS="25%,75%">
<FRAME NAME="kiri" SRC="menu2.html">
<FRAME NAME="kanan" SRC="isi.html">
<FRAME NAME="kanan" SRC="isi.html">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Mari saya
cek, anda punya file judul.html, menu2.html dan isi.html. Anda juga punya file
final.html. OK semuanya siap, buka file "final.html" dengan browser
anda, dan klik link-link yang ada. Apa yang terjadi ? Lihat di sini.
Yup, dahulu saya pernah
menjanjikan untuk menerangkan fungsi atribut TARGET pada tag <A HREF>.
Kini akan saya terangkan. Kita dapat mengisi target dengan nama-nama frame
sehingga saat mengklik, file baru akan terbuka di frame yang dituju. Di sini
kita menamakan frame kita dengan "atas", "kiri" dan
kanan". Kita juga dapat mengisi target dengan empat hal berikut:- _blank, ini akan membuka window baru dan menampilkan alamat yang dipanggil di sana.
- _top, akan menampilkan alamat yang dipanggil di window yang sama - full satu window - tidak peduli sebelumnya ada frame atau tidak.
- _self, menampilkan alamat yang dipanggil di tempat yang sama. Kalau yang memanggil adalah sebuah frame, maka halaman yang dipanggil akan ditampilkan di frame itu.
- _parent, ini akan menampilkan alamat yang dipanggil di frameset satu tingkat lebih tinggi dari frame yang memanggil.
Terakhir, anda harus memperhatikan bahwa ada browser tertentu yang tidak mensupport frame. Artinya halaman situs anda tidak akan tampak, saat mereka panggil. Untuk mensiasatinya anda dapat menggunakan tag <NOFRAME>. Tempatkan tag ini di dalam tag <FRAMESET>. Jika browser tidak mensupport frame, maka tulisan yang ada di dalam tag NOFRAME lah yang akan ditampilkan. Perhatikan contoh berikut.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<HEAD>
<TITLE>Pertama kali bikin frame</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<NOFRAME>
Tulisan yang berada di sini akan ditampilkan oleh browser yang tidak mensupport frame. Di sini anda dapat menulis apapun, termasuk menampilkan gambar dan link.
</NOFRAME>
Tulisan yang berada di sini akan ditampilkan oleh browser yang tidak mensupport frame. Di sini anda dapat menulis apapun, termasuk menampilkan gambar dan link.
</NOFRAME>
<FRAME NAME="atas" SRC="judul.html">
<FRAMESET COLS="25%,75%">
<FRAME NAME="kiri" SRC="menu2.html">
<FRAME NAME="kanan" SRC="isi.html">
<FRAME NAME="kanan" SRC="isi.html">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Akhirnya
... capekk. :( ... Ngantuk .. tapi seneng. :)
btw saya masih punya hutang satu tutorial HTML lagi untuk diselesaikan. Huahhh.
btw saya masih punya hutang satu tutorial HTML lagi untuk diselesaikan. Huahhh.
Operasi Semut,
Menyisir Yang Tersisa
oleh Abdur Rahim
Sebenarnya anda bisa
dibilang sudah mahir kalau memang mengikuti keseluruhan tutorial yang telah saya
sampaikan sebelumnya. Tapi kalau anda ingin tahu lebih banyak, baiklah akan
saya beberkan beberapa jurus rahasia yang hanya boleh dipelajari oleh mereka
yang telah memiliki kuda-kuda yang cukup baik. :Doleh Abdur Rahim
Pertama, sekali lagi kita bicara tentang format dan manipulasi teks. Ada beberapa tag yang belum saya bahas, antara lain:
<BLOCKQUOTE> ....... </BLOCKQUOTE>
Tag
ini
gunanya untuk mengkuot (bahasa Indonesia yang bener apaan sih) paragraf.
Contohnya, ya ini. Anda bisa melihat sendiri kalau paragraf ini berbeda
kan dengan paragraf lainnya.:) Yup, paragraf ini jadi sedikit lebih ke
dalam, istilahnya
indent.
<CITE> ....... </CITE>
Tag Cite: Tag <CITE> ini berguna kalau misalnya kita sedang mengutip. Misalnya kayak tulisan ini yang saya maksudkan sebagai definisi penggunaan tag <CITE>. Dengan memakai tag <CITE> tulisan menjadi miring (italic), ya kayak inilah.
<DIV ALIGN="left" STYLE="...."> ....... </DIV>
Tag <DIV> ini berguna untuk
memformat satu paragraf dan dengan atribut yang umum dipakai ALIGN dan STYLE.
Untuk atribut ALIGN bisa diisi "left", "center" atau
"right" yang artinya rata kiri, tengah, atau rata kanan. Sedang STYLE
berguna untuk mendefinisikan font dalam paragraf tersebut, baik ukuran (SIZE),
jenis font (FACE), pokoknya tentang font deh. Tapi STYLE ini harus
didefinisikan dulu di bagian <HEAD>. Masih ingat kan tentang HEAD ? Itu
lho bagian di atas . Tapi .. mmm saya fikir untuk saat ini kita belum perlu
belajar STYLE. Kalau contoh pemakaian DIV, ya paragraf ini. Sekarang saya bikin
align="center".
<PRE> ....... </PRE>
Dengan tag ini kita bisa membuat tulisan yang kita tampilkan akan muncul dengan persis. Misal tulisan seperti ini:
**********************
MAUNYA SIH BIKIN
@ @
*
* *
*********
KEPALA ORANG
**********************
Tanpa
menggunakan tag <PRE>, hasilnya akan seperti ini:
**********************
MAUNYA SIH BIKIN @ @ * * * ********* KEPALA ORANG ********************** Dengan menggunakan tag <PRE> .... </PRE>, noda-noda yang membandel akan hilang .. jrenggg ..
**********************
MAUNYA SIH BIKIN
@ @
*
* *
*********
KEPALA ORANG
**********************
<STRIKE> ....... </STRIKE>
Tag ini akan menyebabkan ada garis yang memotong huruf. Mungkin salah satu gunanya menunjukkan adanya koreksi. Misalnya saya tulis seperti ini:
Harga Lama:
Harga Baru: 2000
Nah untuk harga lama kita pakai STRIKE - dicoret.
<SUB> ....... </SUB>
Tulisan yang berada di antara tag <SUB> dan </SUB> akan ditampilkan turun (subscript). Contoh penggunaannya untuk menulis rumus kimia, misalnya seperti ini:
H2O adalah air, kalau C6H12O6 adalah karbohidrat. Gitu, keren kan.
<SUP> ....... </SUP>
SUP kebalikannya, akan menampilkan tulisan naik (superscript). Contohnya seperti di rumus berikut: E = mc2
<TT> ....... </TT>
Tag <TT> ini akan menampilkan toelisan jang mirip dengan toelisan mesin ketik zaman perdjoeangan. Tjontoh-tjontoh toelisan di masa silam terseboet akan tjoba saya tampilkan dalam toelisan jang sederhana ini. Sengaja font size jang digoenakan saya perbesar agar kegoenaan tag TT ini lebih dapat mendjadi periksa. Apa tjoba .. Gitjuuu. :D
<TABLE BORDER="1">
<CAPTION>Ini Caption</CAPTION>
<TR>
<TH>Ini Header pake TH</TH>
<TD>Ini pake TD</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ini sel biasa</TD>
<TD>Ini juga sel biasa</TD>
</TR>
</TABLE>
Dan hasilnya akan seperti
ini:<CAPTION>Ini Caption</CAPTION>
<TR>
<TH>Ini Header pake TH</TH>
<TD>Ini pake TD</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ini sel biasa</TD>
<TD>Ini juga sel biasa</TD>
</TR>
</TABLE>
Ini Caption
|
|
Ini Header pake TH
|
Ini
pake TD
|
Ini sel
biasa
|
Ini
juga sel biasa
|
- <OL> ....... </OL>
- <UL> ....... </UL>
- <LI>
Lihat di
atas saya telah menggunakan list. Anda penasaran bagaimana membuatnya, simak
penuturan saksi mata di bawah ini.
UL (unordered list)
digunakan untuk membuat list dengan bulletizing. Jadi membuat daftar barang
memakai bullet (item-item di depan tiap barang). Cara pemakaiannya adalah
seperti ini.<UL>
<LI> Barang Pertama
<LI> Barang Kedua
<LI> Barang Ketiga
</UL>
Jadi dibuka dengan <UL> dan ditutup dengan </UL>. Di dalamnya diisi dengan tag <LI> sebanyak barang yang dibutuhkan. Dapat kita lihat tag <LI> tidak perlu ditutup dengan </LI>. Hasil kode di atas seperti ini.
- Barang Pertama
- Barang Kedua
- Barang Ketiga
<OL>
<LI> Barang Pertama
<LI> Barang Kedua
<LI> Barang Ketiga
</OL>
Dan hasilnya seperti ini:
- Barang Pertama
- Barang Kedua
- Barang Ketiga
- <IMG SRC="tintin.gif">
- <A HREF="final.html">
<A HREF="http://rahim.f2o.org/html/final.html">
tetapi kita hanya menuliskannya:
<A HREF="final.html">
Jawabannya adalah karena kita menggunakan URL relatif, bukan URL absolut. URL relatif ini dapat anda gunakan jika file yang anda tuju (*.html, *.gif, *.jpg, dll) berada pada server yang sama. Jika file tersebut berada pada server yang berbeda, mau tidak mau anda harus menuliskannya lengkap, seperti:
<A HREF="http://www.oocities.com/rohim94/index.html">
Nah untuk URL relatif, aturannya adalah sebagai berikut:
- Jika
file berada pada folder yang sama, maka kita cukup memanggil namanya,
misal:
<A HREF="final.html">
Posisi file mungkin seperti ini:
rahim.f2o.org/html/tutorial.html
rahim.f2o.org/html/final.html
Dari file tutorial.html untuk memanggil file final.html, cukup namanya saja. - Jika
file berada pada folder yang lebih atas, maka digunakan
"../sesuatu.html", contohnya:
<A HREF="../contoh.html">
Posisi file mungkin seperti ini:
rahim.f2o.org/html/tutorial.html
rahim.f2o.org/contoh.html
Sekali lagi, kita sedang berada di tutorial.html dan akan memanggil contoh.html. (Pokoknya kita tuh selalu tutorial.html - apapun yang terjadi). - Jika
file berada pada folder yang lebih bawah, maka kita tuliskan foldernya
"folder/sesuatu.html", contohnya:
<A HREF="frame/tambahan.html">
Posisi file mungkin seperti ini:
rahim.f2o.org/html/tutorial.html
rahim.f2o.org/html/frame/tambahan.html
atau
<IMG SRC="pic/tintin.gif">
Dengan posisi file:
rahim.f2o.org/html/tutorial.html
rahim.f2o.org/html/pic/tintin.gif - Jika
file berada pada folder yang berbeda, maka kita harus 'naik' dulu kemudian
'turun' ke folder yang dituju "../folder/sesuatu.html",
misalnya:
<A HREF="../php/script.php">
Posisi file mungkin seperti ini:
rahim.f2o.org/html/tutorial.html
rahim.f2o.org/php/script.php
Anda telah benar-benar lulus. Semoga saja anda bisa cepat mempraktekkan 'ilmu' ini. Sebab kalau tidak anda praktekkan, akhirnya anda akan terlupa. Dan in case anda lupa, kunjungi saja situs ini. Kami akan tetap menerima anda. :D
3 Komentar
Sip banget infonya. ijin save ya.
TQ INFO NYA.
sip. tq
Sharekan bagaimana pandanganmu sendiri mengenai artikel di atas..
EmoticonEmoticon