By. anjrah ari susanto,mahasiswa alumnus ruang dekan*
Ketika inget pertanyaan seputar kampusku terutama pertanyaan skore akreditasi yang ditanyakan oleh adik kelasku, rasanya cuman malu. Bagaimana tidak, kampus yang dulu aku idam-idamkan buat bisa masuk ke dalamnya sampai alhamdulillah bisa lulus di tahun 2009, sekarang kondisi skore akreditasinya memprihatinkan. Kampus sedemikian senior umurnya, disupport oleh brand universitas ternama di dunia, punya banyak dosen yang kepakarannya teruji dimana-mana tetapi kog akreditasinya C.
Pentingnya Akreditasi
Memang sih ada yang berkilah bahwa apalah arti sebuah nilai akreditasi, penting kualitas 'sebenarnya' telah mengatakannya. Pertanyaanya, "Kalau semua kampus berkilah begitu, buat apa pemerintah repot-repot membangun Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi [BAN PT]? Buat meramaikan porsi anggaran di DPR saja?
Di jelaskan dalam situs resmi BAN PT, ban-pt.kemdiknas.go.id, mengenai tugasnya, yaitu:
- Melakukan penilaian mutu dan efisiensi semua perguruan tinggi secara berkala dalam rangka membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Pasal 60/61 UURI No. 20 tahun 2003
- Fungsi melakukan penilaian tersebut meliputi kurikulum, mutu dan jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan perguruan tinggi.
Sehubungan dengan tugas di atas, kalau sebuah fakultas atau perguruan tinggi sudah dilabeli skor C oleh BAN PT apa artinya? Seperti apa kualitas kurikulum, mutu
dan jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan
pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik,
kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan perguruan tinggi tersebut? Rasanya, tidak perlu banyak penjelasan, masyarakat telah dapat menyaksikannya.
Fakultas Susah di Urus atau Yang Ngurus Yang Salah?
Mundur. Sebuah kata yang bisa menjadi pilihan oleh para pejabat jepang manakala telah menuangkan aib bagi institusi yang dipimpinnya.Salah satu teladan Gress dari perdana menteri jepang, Naoto Kan, yang mengumumkan pengunduran diri Agustus 2011 silam. Lebih lebih tidak cuma Naoto Kan, segenap kabinetnya ikut mundur sebab beberapa masalah seperti melambungnya harga Yen yang mengancam ekspor, serta perbaikan kerusakan akibat tsunami dan gempa pada Maret lalu. Krisis nuklir, dan pembatasan utang publik.
Nah, bagaimana dengan 'pejabat' fakultas Psikologi Un*ip? Alih-alih mundur, saya kirim kritikan melalui status facebook saya saja, saya langsung dapat kiriman 'surat kaleng' bernadakan kecaman kepada saya. Tidak berhenti di situ, ada pihak 'pejabat' kampus yang segera turun gunung, nge-Wall difacebook saya seraya menasehatkan 'adab menasehati' yang sekaligus menjadi 'teladan' bagi saya dari beliaunya langsung bagaimana secara terang-terangan menasehati saya di depan publik. Ibarat pepatah, "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri". Saya sekedar tersenyum di dalam hati dibuatnya.
Saatnya berbenah
Kiranya, Stempel Akreditasi C bisa menjadi ajang muhasabah bagi segenap civitas akademika dan almamater Fakultas Psikologi Un*ip kita tercinta. Semakin besar, semakin bertambahnya umur bisa lebih mawas diri. Baik yang sifatnya pada prioritas kebijakan-kebijakan ke luar kampus maupun ke dalam. Agar benar-benar bisa tercipta iklim akademik yang berkompetensi global namun tetap berpegang pada local wisdom budaya bangsa indonesia.
Bagaimana bangsa kita mengajarkan biso rumongso, bukannya rumongso biso. Serahkan amanah pada yang memang benar-benar bisa secara ikhlash memegang amanah itu dengan sebaik-baiknya. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno, sebab manusia juga memiliki kelemahan, maka bijaklah menilai bahwa semua kritik atau masukan selalu ada nilai positifnya. Buat apa power show, kalau memang terbukti tidak melakukan jalan solusi yang sesuai?
Fakultas Psikologi sudah lama merindukan sosok pemimpin beserta semua pembantunya yang bisa benar-benar mengembangkannya dengan serius. Masalah akreditasi masih memungkinkan direevaluasi, mari kita tunggu aksi-aksinya perbaikannya. Realnya mari buat petisi buat kampus kita, "Perbaiki Akreditasi, atau mundur sekarang juga!". Wallahu 'alam bish shawab.
Fakultas Psikologi sudah lama merindukan sosok pemimpin beserta semua pembantunya yang bisa benar-benar mengembangkannya dengan serius. Masalah akreditasi masih memungkinkan direevaluasi, mari kita tunggu aksi-aksinya perbaikannya. Realnya mari buat petisi buat kampus kita, "Perbaiki Akreditasi, atau mundur sekarang juga!". Wallahu 'alam bish shawab.
-----------------------
* beberapa kali 'disidang' sama dekan fak psi un*ip sebab kritikan dan masukannya. demi mensuarakan 'suara bawah' atas berbagai kebijakan kampus yang kurang 'relevan'. Baik sebagai pribadi, maupun saat menjabat sebagai ketua komisi kebijakan publik di Senat Mahasiswa Psikologi Undip.
*tulisan ini juga sebagai 'reaksi' atas perilaku admin grup alumni psikologi yang notabene 'pejabat kampus' yang secara santun -SPESIAL- telah ngewall dan kirim 'PRIVATE MESSAGE' ke saya serta beberapa orang lainnya.
* beberapa kali 'disidang' sama dekan fak psi un*ip sebab kritikan dan masukannya. demi mensuarakan 'suara bawah' atas berbagai kebijakan kampus yang kurang 'relevan'. Baik sebagai pribadi, maupun saat menjabat sebagai ketua komisi kebijakan publik di Senat Mahasiswa Psikologi Undip.
*tulisan ini juga sebagai 'reaksi' atas perilaku admin grup alumni psikologi yang notabene 'pejabat kampus' yang secara santun -SPESIAL- telah ngewall dan kirim 'PRIVATE MESSAGE' ke saya serta beberapa orang lainnya.
Sharekan bagaimana pandanganmu sendiri mengenai artikel di atas..
EmoticonEmoticon