Bahaya Pernikahan & Istri Idaman

Siapa sih yang nggak Pengen punya iStri yang bisa Mengerti sama cita-cita dan visi hidup kita? Bayangin deh, udah punya istri, dianya tiap hari sekedar menuntut pemenuhan keuangan secara total saja. Tanpa bertanya, "hey Suami, sebenarnya visi hidupmu apa? aku sama anak-anak mau di arahkan kemana?". Bisa jadi, sang suami yang sekarang secara finansial mungkin memilih masih sederhana, sebenarnya sedang menyiapkan karya besar demi kemakmuran jangka panjangnya.
Salah suami? Iya sih bisa jadi..

DI satu sisi, sampai ada ungkapan yang memang bisa menjadi bahan renungan bawah ada 3 bahaya menikah sebenarnya. Bahaya? Ya, bahaya. Bukan sih dimaknai sebagai mana ungkapan baaya biasa digunakan seperti dalam kasus tabrakan, kebakaran, atau aneka musibah mengerikan lainnya. Bahaya pernikahan menurut Abu Hamid Al Ghazali (alias imam Al Ghazali) yang dimaksud adalah? 

  1. Tidak mampu mencari harta yang halal untuk penghidupan
  2. Menelantarkan hak-hak istri, serta tidak bersabar menghadapi perangai istri yang buruk dan madharatnya
  3. Istri dan anak-anak menyibukannya dari mengingat Allah ta'ala serta merangsangnya untuk mengejar dunia dan memberikan penghidupan yang layak kepada anak-anak dengan obsesi menumpuk harta sebanyak-banyaknya, menyimpannya bagi mereka, dan berusaha berbangga diri dengan mereka.
Tidak jarang, pencari ilmu yang idealis dengan cita-citanya juga jadi terhambat mencapai sebab karena pernikahan (wanita). Ulama besar Ibrahim bun Adham rahimahullah ta'ala mengatakan, "Barangsiapa yang terbiasa dengan paha-paha wanita, maka ia tak mendapatkan apa-apa". Bukan berarti mengajarkan jangan menikah, namun fakta yang tak lepas dari pernikahan adalah dia mencenderungkan kita pada kehidupan dunia. Bisa bahaya mankala tidak bisa mensikapinya dengan cara terbaik.

Di Sinilah urgensi mempunyais istri yang berilmu, sabar, pengertian. Bisa komunikasi yang terbaik dengan suami yang juga suami bisa tetap mencapai visinya serta tetap memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi bagi pencari ilmu, memang disarankan membujang dulu. Ulama besar bernama Khatib Al Baghdadi rahimahullah telah menasehatkan, "Dianjurkan pada seorang penuntut ilmu untuk membujang sebisa mungkin, agar dalam mencari ilmu ia tidak disibukkan dengan hak-hak keluarga yang harus ia penuhi, dan disibukkan dengan mencari penghidupan". 

Ya juga sih, nggak usah jauh-jauh menikah, kalau punya pacar satu saja dah demikian menganggu. Alhamdulillah kini merdeka hidup sendiri, aku rasakan jalan kehidupan juga lebih bebas, mengeskpresikan ide diri dan cita-cita juga bisa lebih leluasa. Nggak seperti pas ada pacar, buang-buang waktu saja buat perkara maksiat gituan. Heppy Jomblo, jomblo productive!

Artikel Terkait

2 Komentar

hahaha...
Memang bedha Rasionalisasi orang yang berilmu dan tidak berilmu...
mantabs bro..

dan Sepertinya aku kesindir pula...tp menambah keyakinanku atas pilihanku...thx...
hahaha...

Jelas mas bro,, semoga menginspirasi,,

Sharekan bagaimana pandanganmu sendiri mengenai artikel di atas..
EmoticonEmoticon