Teori Kepemimpinan Servant Leadership

Konsep Servant Leader (pemimpin pelayan) dikenalkan oleh Larry C. Spears – Direktur eksekutif The Greenleaf Center for Servant-Leadership yang menjelaskan beberapa karakteristik penting pemimpin pelayan itu antara lain :
1.Mendengarkan
Biasanya seorang pemimpin hanya mau memutuskan, tetapi enggan untuk mendengarkan sebelum dia membuat sebuah keputusan. Hal ini tidak berlaku pada diri seorang pemimpin palayan. Mendengarkan dengan cermat dan sungguh-sungguh baru membuat keputusan, itulah kelebihannya. Mengenai hal ini Robert Greenleaf menandaskan soal peran mendengarkan demikian : ”Hanya pelayan sejati yang otomatis menanggapi setiap masalah dengan mendengarkan terlebih dahulu. Kalau ia adalah seorang pemimpin, disposisi ini membuat dirinya pertama-tama dilihat sebagai pelayan.” (dikutip dari Antony D’Souza : Proactive Visionary Leadership, hal.15).

2.Empati
Para pemimpin-pelayan berusaha berempati kepada mereka yang dipimpinnya. Mereka berusaha mengenali kelebihan-kelebihan dan keunikkan-keunikkan dari bawahannya dan sekaligus dengan itu berusaha mengembangkannya. Mereka selalu mengandaikan niat baik dari para bawahannya. Para pemimpin-pelayan yang paling sukses menjadi para pendengar empatik yang terlatih.
3.Menyembuhkan
Salah satu kekuatan dari pemimpin pelayan adalah kemampuan mereka untuk menyembuhkan diri mereka sendiri dan orang lain. Para pemimpin pelayan membantu memulihkan orang - orang yang berhubungan dengan mereka. Penyembuhan (pemulihan) hubungan merupakan kekuatan yang dahsyat untuk melakukan transformasi dan integrasi. Kita mesti ingat ada banyak orang yang patah semangat dan menderita berbagai jenis ”sakit emosional”. Nah, seorang servant-leader memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang akrab sehingga membantu pengikutnya untuk menjadi pulih (whole).
4.Persuasi
Dalam berkomunikasi pemimpin pelayan lebih mengandalkan persuasi (bujukan) dari pada menggunakan pendekatan otoritas jabatan mereka.Mereka berusaha menyakinkan orang lain, daripada memaksakan kehendak!

Menurut John C. Maxwell - seorang ahli kepemimpinan dunia - pada dasarnya ada 5 cara yang dipakai seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Ke 5 cara itu adalah :
(1).Koersi – mempengaruhi orang lain dengan cara menekan atau mengancam.
Contoh : Perampok kepada korbannya.
(2).Manipulasi – mempengaruhi orang lain dengan cara memanfaatkannya.
Contoh : salesman yang curang kepada customernya.
(3).Intimidasi – mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti.
Contoh : polisi/tentara kepada rakyat yang sedang demo.
(4).Persuasi – mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk/mengajak secara baik-baik.
Contoh : orang tua kepada anaknya!
(5).Inspirasi – mempengaruhi orang lain dengan teladan dan perkataan yang membangun.
Contoh : pemimpin agama kepada umatnya.
5.Komitmen untuk melayani
Seorang pemimpin pelayan mengedepankan komitmen untuk melayani kebutuhan orang lain. Robert Greenleaf sendiri mendefinisikan servan-leadership sebagai sebuah model kepemimpinan yang meletakkan pelayanan kepada orang lain sebagai prioritas nomer satu!
6. Komitmen pada pertumbuhan semua orang
Para pemimpin pelayan memiliki komitmen yang kuat pada pertumbuhan individu. Mereka menyadari tidak bertumbuh berarti mati! Dalam prakteknya, hal ini mencakup menyediakan sarana agar para pekerjanya bisa berkembang secara profesional, misalnya dengan menyekolahkan lagi dsb, mendorong keterlibatan pekerja dalam pengambilan keputusan bahkan secara aktif membantu para pekerja yang diberhentikan untuk mendapatkan pekerjaan lain.

7. Membangun Komunitas.
Para pemimpin pelayan tidak pernah memperlakukan pekerjanya hanya sebagai mesin produksi semata-mata, tetapi sebagai manusia seutuhnya yang membutuhklan kehangatan, cinta, perhatian dan persahabatan. Dan inilah yang dilakukan oleh para pemimpin pelayan ketika dia berusaha membangun komunitas bersama para pekerjanya!

Jadi berasa melihat Pak JOKOWI di Sini :)..

Artikel Terkait

Sharekan bagaimana pandanganmu sendiri mengenai artikel di atas..
EmoticonEmoticon